Postingan

Adik Ahok (Fifi) Mengungkap Jasa Prabowo yang Menjadikan Kakaknya Gubernur DKI, Lalu Sindir Ma’ruf Amin?

Gambar
Lensa Fakta . Momen disaat Presiden Joko Widodo dan penantangnya di Pemilih Presiden 2019 mendatang, Prabowo Subianto yang berpelukan bersama atlet Pencak Silat viral. Peristiwa tersebut menyita perhatian banyak orang, termasuk keluarga dari Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Adik Ahok, Fifi Lety Tjahaja Purnama memposting momen tersebut yang kini viral dalam bentuk kartun. “Oh betapa indahnya dan betapa Eloknya… Tuhan memberkati Indonesia, Ini sangat luar biasa Pak Prabowo dan Pak Jokowi amazing bisa kasih contoh,” ucap Fifi di dalam laman Instagram miliknya. Melihat momen tersebut, Fifi terkenang masa lalu. Ia mengatakan bahwa berkat Prabowo Subianto kakaknya bisa menjadi Gubernur DKI Jakarta. “Saya jadi ingat masa lalu kalu bukan karena Pak Prabowo tidak akan pernah ada Ahok jadi Gubernur DKI. Semoga tidak ada yang lupa akan sejarah itu,” ucap Fifi. Fifi pun mengungkit soal kesaksian Ma’ruf Amin di persidangan Ahok. “Dan seandainya saja Ketua MUI tidak

CAK NUN: DOSA PRABOWO ITU, DIPERINTAH MEMBUNUH MALAH MENYELAMATKAN

Gambar
Lensa Fakta . Prabowo Subianto, Ketua umum Gerindra kembali maju sebagai Capres pada Pilpres 2019 yang akan datang. Dan seketika kembali fitnah isu penculikan aktivis pada 1997-1998 pun kembali ramai di media sosial. Buzzer jahat masuk ke seluruh lini komunitas untuk memfitnah dengan segala cara untuk menggagalkan prabowo. Fitnah keji musiman tersebut dikeluhkan oleh Emha Ainun Nadjib alias Cak Nun dan diluruskan, karena yang terjadi sesungguhnya tidaklah seperti yang difitnahkan oleh lawan politik prabowo. “Prabowo itu salah satu yang diperintah, jadi ada beberapa satuan yang diperintah untuk mengantisipasi kelompok2 aktivis pada tahun 1997,” kata Cak Nun. Namun, Cak Nun menyebut Prabowo Subianto mendapat kesialan saat menjalankan perintah tersebut. “Nah sialnya, Prabowo itu ketika dia mengamankan tapi tidak dimusnahkan, terus jadi orang hilang itu. Yang diamankan oleh pasukannya Prabowo ini dikembalikan ke masyarakat. Makanya sekarang mereka ikut Gerindra.

Prabowo Membicarakan Tentang Emak-Emak Deklarasi yang Diusir, Utang RI Naik Rp 1 Triliun/Hari

Gambar
Lensa Fakta . Sosok capres Prabowo Subianto membicarakan soal penolakan deklarasi #2019GantiPresiden. Prabowo mempertanyakan adanya penghadangan yang bisa mengganggu demokrasi. “Sekarang sudah ada emak-emak yang mau deklarasi diusir dari negaranya sendiri dia datang ke kota negaranya diusir. Apakah republik ini yang kita cita-citakan?” ucap Prabowo dalam sambutan diskusi buku ‘Paradoks Indonesia’ di Hotel Grand Sahid Jaya, Jl. Jenderal Sudirman, Jakarta, Sabtu (1/9/2018). Selain membicarakan soal penolakan deklarasi #2019GantiPresiden, Prabowo kembali menyinggung utang pemerintah Indonesia yang naik Rp 1 triliun setiap harinya. “Utang pemerintah kita naik terus, sekarang hitungannya naik Rp 1 triliun setiap hari,” kata Prabowo. Prabowo mengatakan bahwa banyak yang tidak mengkhawatirkan utang tersebut. Menurutnya, utang tersebut dapat mengancam kedaulatan negara. “Utang adalah ancaman bagi kedaulatan negara kita,” pungkasnya.

Tanoto Foundation Membuka Program untuk Mendidik Serta Menggembleng Generasi Muda

Gambar
Lensa Fakta . Tanoto Foundation adalah sebuah organisasi filantropi yang didirikan oleh Sukanto Tanoto dan Tinah Bingei Tanoto yang meluncurkan “TELADAN”, Teladan yaitu sebuah program pengembangan yang dirancang untuk membekali generasi muda Indonesia menjadi pemimpin masa depan. Peserta program TELADAN akan terus mendapatkan dukungan beasiswa secara penuh dan dibekali dengan berbagai pelatihan dalam bidan pengembangan diri serta karier. Selain itu jgua dukungan untuk memiliki wawasan internasional, serta dorongan untuk menjalankan kegiatan sosial dalam rangka untuk mempersiapkan mereka agar dapat berkontribusi secara positif bagi komuntias tempat tinggal dan bekerja. Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda, Kementerian Pemuda dan Olahraga, Faisal Abdullah mengatakan, pemerintah sangat yakin bahwa generasi muda Indonesia membutuhkan lebih dari sekedar pendidikan formal, tetapi disertai dengan nilai-nilai positif yang mendorong mereka untuk menjadi pemimpin bangsa di ma

PRABOWO: SAYA MENGAGUMI SALAHUDDIN AL AYUBI KARENA IA ADALAH KSATRIA BAHKAN BAGI LAWANNYA

Gambar
Warta Hub . “Saya mengagumi sosok Salahuddin Al-Ayubi. Ia adalah panglima perang yang tangguh dan memiliki jiwa ksatria. Berbagai pertempuran berhasil dimenangkan,” ujar Prabowo Subianto pada diskusi bertajuk KEPEMIMPINAN yang disiarkan langsung oleh DIGDAYA TV lewat kanal Facebook. Salahuddin Al Ayubi adalah panglima perang bagi umat muslim saat terjadinya perang salib melawan kaum Nasrani. Salah satu tempat yang berhasil ditaklukkan oleh Salahuddin adalah wilayah Jerusalem yang di dalamnya terdapat Masjid Al-Aqsa, tempat suci ke 3 bagi umat muslim setelah Masjidil Haram di Mekah dan Masjid Nabawi di Madinah. Walaupun beragama muslim, namun Salahuddin dihormati di dunia barat yang mayoritas tidak beragama muslim. Ia mendapat penghormatan atas sikap ksatrianya. Salah satunya adalah berhasil menaklukkan Jerussalem tanpa terbunuhnya warga sipil. “Salah satu lawan tangguh Salahuddin adalah Raja Richard 1 dari Inggris yang dikenal dengan julukan ‘Richard The Lionhea

KISAH KAKEKNYA PRABOWO, KEHILANGAN 2 ANAK SEKALIGUS DALAM 1 HARI DEMI NKRI

Gambar
Warta Hub . Tidak ada rasa sakit yang begitu sakit dirasakan, selain kehilangan orang yang dicintai. Apalagi, kalau orang yang kita cintai itu pergi dengan cara tragis, misalnya tewas atau terbunuh, bukan karena sakit. Dan yang lebih sakit lagi, jika kita kehilangan orang yang dicintai dalam waktu bersamaan. Misalnya, kehilangan anak dalam waktu yang bersamaan. Tentu sakitnya akan terus membekas. Tapi itulah yang dialami kakek Prabowo Subianto, mantan Panglima Kostrad. Dalam sebuah wawancara, Prabowo bercerita tentang keluarga besarnya. Menurut mantan menantu mendiang Presiden Soeharto itu, keluarganya adalah keluarga republiken. Keluarga besarnya adalah keluarga pejuang. Kakeknya, Raden Mas Margono Djojohadikusumo nisalnya, adalah orang pergerakan. Pendiri BNI. Pun ayahandanya, Soemitro Djokohadikusumo, juga seorang yang punya komitmen kuat kepada republik. Dua adik ayahnya atau pamannya, juga pejuang republik. Dua pamannya itu adalah Soebijanto Djojohadikusumo dan

Alumni 212: Seharusnya Intimidasi Terhadap UAS Dan Ulama Lainnya Tidak Boleh Terjadi

Gambar
Warta Hub . Ketua Umum Persaudaraan Alumni 212, Slamet Ma’rif menegaskan intimidasi terhadap Ustadz Abdul Somad (UAS) dan ulama lainnya seharusnya tidak boleh terjadi. Slamet meminta negara melalui aparat kepolisian hadir memberikan perlindungan kepada setiap warga negara. “Seharusnya aparat hukum, terutama kepolisian bisa memberi perlindungan kepada Ustaz Somad,” ujar Slamet, Jumat (7/9/2018). Slamet juga mengecam penolakan dan intimidasi yang ditujukkan ke Ustadz Abdul Somad (UAS). Menurut dia, hal itu tidak boleh terjadi di negara ini. “Kalau aktivitas dakwah UAS dan sejumlah ulama saja dihalangi, bagaimana aktivitas muslim lainnya,” ujarnya. Menurut Slamet, penolakan aktivitas dakwah dan intimidasi adalah mirip cara-cara Partai Komunis Indonesia (PKI) di era 1965. “Ingat penghalangan dakwah, penolakan pengajian mirip betul dengan cara-cara PKI,” katanya. Sementara itu sebelumnya, Ustaz Abdul Somad (UAS) mengaku menerima berbagai ancaman dari pihak-piha